SUBHANALLAH...! Dari Saung-saung Sederhana Ini, Lahir Ratusan Penghafal Alquran
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak jarang pola pendidikan di pondok pesantren juga semakin modern. Baik hal itu terkait sistem pembelajaran maupun fasilitas yang dimiliki pondok pesantren.
Namun hal itu berbeda dengan dengan Pondok Pesantren Al Haromain yang berada di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog. Sebab, pondok pesantren tersebut masih menggunakan saung atau gubug bambu untuk menampung anak didiknya. Selain itu sistem pengajarannya juga masih bisa dibilang kuno.
Pengasuh Ponpes Al Haromain K. Khumaidi Al Hafidz mengatakan, untuk bisa membuat anak didik lebih nyaman serta bisa menghafal Alquran dengan cepat, memang diperlukan suasana nyaman, hening dan sederhana. Seperti halnya fasilitas yang ada di pondok tersebut.
Pondok pesantren yang mempunyai santri sekitar 120 orang tersebut, memiliki saung sebanyak 15 unit, dengan masing-masing saung memiliki ukuran lebar sekitar 5 x 5 meter.
“Saung ini memang untuk tempat tidur santri, namun untuk kegiatan mengaji kita juga ada tempatnya sendiri, yakni saung yang berukuran agak lebar sekitar 8 x 8 meter seperti panggung. Yang penting, intinya ialah bagaiamana bisa memberikan mereka kenyamanan dalam mengaji dan menghafal Alquran,” paparnya.
Dari tempat sederhana itulah, pondok pesantren tersebut juga bisa meluluskan salah satu santrinya yang bernama Rohmat, yang saat ini bisa memasuki perguruan tinggi di Kota Surabaya dengan melewati Jalur khusus. Yakni melalui test hafidz atau hafalan Alquran.
“Ya alhamdulillah kesederhanaan atau kesalafan sistem pengajaran ini tidak membuat surut semangat para santri. Sebab mereka juga bisa membuktikan kepada masyarakat, bahwa mereka bisa diterima di perguruan tinggi di Kota surabaya lewat jalur hafalan Alquran. Selain itu, menurut saya orang mencari ilmu memang harus berani “rekoso” ikhtiar lahir batin, jauh dari kemewahan,” ujarnya.
Dia Menambahkan, selain perguruan tinggi di Suarabaya, santri dari lulusan Ponpes Al Haromain juga ada yang mendaftar di UNNISULA Semarang melewati jalur hafidz. (EDY SUTRIYONO/KHOLISTIONO)
Sumber: murianews.com
Label: Investigasi, Islami
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda